Terdapat beberapa teknik
akuntansi keuangan yang dapat diadopsi sektor publik, yaitu :
1) Akuntansi
Anggaran
2) Akuntansi
Komitmen
3) Akuntansi
Dana
4) Akuntansi
Kas
5) Akuntansi
Akrual
Pada dasarnya kelima teknik akuntansi tersbut
tidak bersifat mutually exclusive. Artinya, penggunaan salah satu
teknik akuntansi tsb tidak menolak penggunaan teknik yang lain. Dengan
demikian, suatu organisasi dapat menggunakan teknik akuntansi yang
berbeda – beda, bahkan dapat menggunakannya kelima teknik dalam waktu yang
bersamaan.
Akuntansi kas, akuntansi akrual, dan
akuntansi komitmen berbeda satu dengan lainnya karena adanya perbedaan waktu
pengakuan pendapatan dan biaya. Dalam hal pengakuan pendapatan, pada dasarnya
terdapat dua langkah yang mempengaruhi pencatatan, yaitu pada saat barang
dikirim dan faktur dikeluarkan, dan pada saat barang dikirim dan faktur
dibayar.
1. Akuntansi anggaran
Akuntansi anggaran ( budgetary accounting )
mengacu pada praktik yang dilakuakan oleh banyak organisasi sektor publik,
khususnya pemerintah dalam upaya menyajikan akun-akun operasinya dengan
menggunakan format yang sama dengan anggarannya. Tujuan praktik ini adalah
untuk menekankan peranan anggaran dalam siklus
perencanaan-pengendalian-pertanggungjawaban.
Ide dibalik akuntansi anggaran ini adalah untuk
kemudahan. Kesulitan biasanya muncul karena organisasi yang berbeda biasanya
mengadopsi format pelaporan yang berbeda pula. Hal ini disebabkan oleh suatu
fakta bahwa perbedaan intrinstik antara jasa yang diberikan dalam organisasi
yang berbeda telah tercermin dalam anggaran mereka.
Hasil yang lebih bermakna dapat diperoleh dengan membuat
akun-akun anggaran yang diklasifikasikan dengan cara tertentu yang spesifik
terhadap jasa tertentu namun hal ini menyebabkan ketidakseragaman dalam format
akuntansi anggaran. Ada masalah signifikan bahwa organisasi yang berjenis sama
dan memberikan jasa yang sama mungkin memiliki perlakuan yang berbeda walaupun
akuntansi anggaran telah diadopsi oleh mereka. Hal ini timbul karena ada dua
masalah, yaitu :
a. Level agregasi
Contoh yang baik di mana level agregasi yang
diadopsi oleh akun-akun anggaran mempengaruhi daya bandingnya ada di pemerintah
daerah. Satu otoritas mungkin menerbitkan akun-akun anggarannya untuk jasa
pendidikan secara keseluruhan.
Kekurangan lain dari akuntansi anggaran terletak pada
seberapa sering. atau seberapa intensifkah laporan keuangan membandingkan
antara anggaran dengan yang aktual terjadi dan menjelaskan perbedaannya. Banyak
organisasi yang membuat akun-akun anggaran seiring dengan anggaran namun hanya
membandingakan dua diantaranya secara global. Contoh, akun-akun dan anggaran
mungkin saja dibuat secara detail tetapi hanya total pembelanjaan bersih untuk
setiap divisi yang memberikan jasa tersebut saja yang dibandingkan dengan
anggaran, menunjukan apakah ada pembelanjaan yang kurang atau berlebih untuk
semua akun, namun hanya untuk menjelaskan perbedaan yang signifikan. Perbedaan
yang jumlahnya melebihi presentase atas anggaran yang telah ditetapkan
sebelumnya namun tidak dapat dijelaskan oleh perubahan tingkat harga umum.
b. Logika dari akuntansi anggaran
Logika dari akuntansi anggaran adalah bahwa anggaran dan
akun-akun harus dibandingkan secara berkesinambungan sehingga tindakan dapat
diambil untuk memperbaiki perbedaan tersebut. Hal ini berlaku bagi pengguna
eksternal dan internal dari informasi. Dengan melaporkan hanya dua kolom (
anggaran dan aktual saja), tidak hanya tujuan utama dari akuntansi anggaran ini
saja yang tidak dapat tercapai, melainkan akan memerlukan banyak waktu untuk
menjawab pertanyaana pengguna yang spesifik atas perbedaan yang dapat di
hindarkan apabila akun-akun itu sendiri telah menyediakan analisis yang
releven. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa akuntansi anggaran lebih
berfokus pada bentuk akunnya dari pada isinya.
2. Akuntansi Komitmen
Akuntansi komitmen (
commitment accounting ) dapat digunakan bersama, baik dengan basis akuntansi
kas maupun akrual. Karena tidak masuk akal untuk menggunakan akuntansi komitmen
tersebut untuk beban karyawan, maka akuntansi komitmen hanya mencakup salah
satu bagian kecil dalam anggaran organsisasi. Sebagai konsekuensinya, akuntansi
komitmen ini hanya merupakan subsistem dalam sistem akuntansi utama organisasi.
Meskipun demikian, akuntansi komitmen ini dapat menjadi sangat penting,
terutama bagi pemegang anggaran.
Akuntansi komitmen mengakui transaksi ketika organisasi
telah memiliki komitmen untuk melaksanakan transaksi tersebut. Ini berarti
bahwa transaksi tidak diakui ketika ada penerimaan atau pengeluaran kas, juga
bukan pada saat faktur diterima atau dikirimkan, namun pada saat yang lebih
awal, yaitu pada saat pesanan dibuat atau diterima.
Sebagai contoh, misalnya manajer memesan 100 kotak kapur
tulis. Manajer ini telah menentukan pemasok mana yang akan dipilih dan harga
sekarang dari kapur ini, misalnya adalah Rp. 5000 per kotak. Ketika
pesanan dibuat dan dikirimkan kepada pemasok untuk 100 kotak kapur dengan harga
Rp. 5000 per kotaknya, manejer mendebit beban. Ada bermacam-macam faktor yang
mempengaruhi jumlah dari faktur yang kemudian akan diterima, seperti mislanya
pemasok tidak memilki 100 kotak kapur, harga yang kemudian berubah atau asumsi
harga yang salah dari manager. Maka kreditnya tidak menuju pada pemasok ( bukan
utang atau kas yang diberikan kepada pemasok) namun pada akun pemesanan sebagai
berikut :
Kapur 500.000
Pesanan
kepada pemasok 500.000
Ketika
faktur atas kapur tersebut sudah diterima, maka jurnalnya menjadi :
Pesanan
kepada
pemasok 500.000
Utang
kepada pemasok 500.000
Kalau barang yang dikirimkan atau jumlah fakturnya lebih
atau kurang dari jumlah yang dicatat dalam suatu pesanan, jurnal koreksi harus
dibuat, misalnya ternyata harga kapur tersebut bukan Rpp.5000, tetapi Rp 5.500,
maka jurnlanya sebagai berikut :
Pesanan
kepada pemasok 500.000
Kapur 50.000
Utang
kepada pemasok 550.000
Dengan menggunakan sistem ini, organisasi mengakui
pesanan sebagai komitmen untuk menimbulkan pengeluaran dan akun ini mencatat
komimen secara berkesinambungan.
Kritik
atas akuntansi komitmen
Fungsi utama dari akuntansi komitmen adalah
dalam kontrol anggaran. Gagasannya adalah bahwa akun-akun bulanan yang mencatat
hanya faktur yang diterima atau dibayar memberikan hanya sedikit nilai terhadap
proses pengambilan keputusan. Agar manajer dapat mengendalikan anggraan mereka,
mereka perlu mengetahui seberapa besar anggaran yang telah menjadi komitmen
dalam hubungan dengan pesanan yang dibuat. Kalau manajer hanya menerima
akun-akun yang mencakup penerimaan dan pembuatan faktur saja, maanjemen dapat
dengan mudah menjadi terlalu terpaku atau terlalu berkomitmen ( over commited ) kepada anggarannya.
Tentu saja manajer yang berhati-hati akan mengetahui bahwa akun-akun tersebut
tidak memasukan pesanan yang telah dibuat namun fakturnya belum diterima, dan
akan membuat catatan meraka sendiri mengenai hal ini sehingga mereka tidak
membuat anggaran mereka over committed.
Karena berkaitan dengan fungsi utamanya, akuntansi
komitmen berfokus pada pesanan yang telah dibuat. Pesanan yang diterima yang
berhubungan dengan pendapatan, tidak akan di catat sampai faktur dikirimkan.
Masalah pengendalian anggaran tidak mempengaruhi pendapatan dengan cara yang
sama seperti halnya pengendalian anggaran memenuhi beban.
Walaupun ada kasus yang menyatakan bahwa akuntansi
komitmen meningkatkan pengendalian anggaran adalah baik, ada masalah yang turut
terlibat dalam mengadopsi akuntansi komitmen ini dalam akun-akun. Masalah ini
adalah bahawa pos tertentu yang telah di dukung oleh pengiriman pesanan akan
dicatat sebagai beban. Secara umum, tidak ada kewajiban hukum yang ditimbulkan
dan pesanan tersebut dapat di batalkan dengan mudah. Maka sulit untuk menerima
bahwa pesanan ini adalah beban untuk pariode akuntansi di mana pesanan tersebut
baru dibuat.
Terdapat banyak masalah yang timbul dalam akuntansi
berbasis akrual yang lebih berbahaya ketika organisasi menerapkan sistem
akuntansi komitmen ini. Misalnya, ada manajer yang anggarannya masih di bawah
batas maksimal sebulan sebelum akhir tahun anggraan. Manajer mengetahui bahwa
level normal dari pembelanjaan akan membuat pengeluaran anggaran terlalu rendah
( under-spent) dan hal ini dapat menyebabkan anggaran tahun berikutnya menjadi
berkurang. Dalam akuntansi akrual, untuk memastikan bahwa seluruh anggaran di
belanjakan, maka pesanan tambahan akan diajukan dan faktur yang
diterima akan dicatat. Hal ini menjadi masalah, namun setidaknya
dibatasi oleh waktu mulai dari pesanan diajukan sampai dengan faktur
tersebut diterima.
Jika menggunakan akuntansi komitmen, manajer dapat dengan
mudah mengeluarkan pesanan saat mendekati akhir tahun anggaran untuk
menghabiskan anggaran tersebut. Sementara, kecil kemungkinannya untuk mencegah
pesanan dibatalkan setelah tahun anggaran dalam akun-akun tertentu.
Jika akuntansi komitmen diadopsi selama tahun anggaran,
konveksi dari akuntansi komitmen menjaid akrual biasa pada akhir tahun adalah
sebagai berikut :
Pesanan
yang dibuat xxx
Belanja
ABC xxx
Belanja
XYZ xxx
Jurnal ini dibuat untuk pesanan yang telah dibuat namun
fakturnya beluum diterima pada akhir tahun. Jurnal ini akan dibalik dalam tahun
anggaran yang baru sehingga akun yang di catat kembali menjadi komitmen yang di
catat.
3. Akuntansi Dana
Sumber daya keuangan berupa dana yang
disediakan untuk digunakan oleh organisasi nirlaba atau institusi pemerintah
biasanya mempunyai keterbatasan penggunaan dalam arti dana-dana tersebut
dibatasi penggunaannya untuk tujuan atau aktivitas tertentu yang terkadang
merupakan syarat dari pihak eksternal yang merupakan penyedia dana.
Tidak seperti perusahaan swasta yang mencari laba,
organisasi sektor publik mempunyai tujuan-tujuan yang spesifik. Dengan latar
belakang seperti itu perusahaan swasta dapat mengyunakan sumber daya yang
dimiliki untuk keperluan apapaun yang penting bagi meraka adalah adanya laba
yang berbeda dengan organisasi sektor publik dimana sumber daya yang ada harus
digunakan dengan tujuan tertentu.
Contohnya pemerintah meneriman pinjaman dari world bank (
bank dunia ) sebesar RP.10 miliar untuk pembangunan jalan dan jembatan. Maka,
tidak ada pilihan lain bagi pemerintah selain menggunakan dana RP.
10 miliar tersebut untuk pembangunan jembatan dan jalan.
Secara umum, sangat lazim jika dari keseluruhan dana yang
dipunyai organisasi sektor publik, masing-masing mempunyai tujuan tersendiri
dalam penggunaannya, baik karena faktor eksternal ( pembatansan eksternal )
faktor internal ( perencanaan manajeman ), merupakan karena peraturan.
Untuk mengakomodasi keadaan itu, organisasi sektor publik
membuat dana-dana (funds) dalam sistem akuntansinya. Pemasukan yang dimiliki
organisasi sektor publik kemudian diklasifikasikan ke dalam dana-dana tersebut
sesuai dengan tujuan dan maksud tertentu. Sistem dana ini dimaksudkan sebagai
alat kontrol apakah suatu dana tertentu telah digunakan sesuai dengan
tujuannya.
Adanya keterbatasan penggunaan dana memberikan implikasi
akan suatu kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban kepada pihak penyedia
dana ( donatur). Oleh karena itu organisasi-organisasi nirlaba dan institusi
pemerintah menggunakan akuntansi dana ( funds accounting ) untuk mengontrol
dana yang terikat atau dibatasi penggunaannya(restriced funds) tersebut
sekaligus untuk menjamin adanya ketaatan atas persyaratan yanga ada.
Dana adalah sebuah kesatuan akuntansi tersendiri yang
terpisah berdasarkan tujuan tertentu. Dalam satu dana itu, terdapat kesatuan
akun sendiri yang terdiri atas aset ( aktiva). Kewajiban dan ekuitas dana.
Dengan demikian, sumber daya suatu organisasi sektor publik yang
terdiri atas dana-dana tersebut dapat di gambarkan dalam gambar berikut :
Penggunaan istilah dana bagi organisasi nirlaba dan
institusi pemerintah berbeda dengan istilah dana yang sering digunakan oleh entitas
swasta. Bagi perusahaan komerisal, dana adalah bagian dari aktivanya yang
dicadangkan karena akan di gunakan atau dialokasikan untuk tujuan tertentu.
Sedangkan bagi organisasi nirlaba dan kalangan instansi pemerintah, dana adalah
suatu entitas akuntansi tersendiri.
Dari kesatuan dana-dana yang dimiliki
organisasi sektor publik dapat digolongkan menajdi dua yaitu:
v Dana yang bisa dibelanjakan ( expendable
funds)
Dana yang disediakan untuk membiayai
aktivitas-aktivitas yang bersifat non-business yang menjadi bagian dari tujuan
organisasi sektor publik.
v Dana yang tidak bisa dibelanjakan (nonexpendable
funds)
Dana yang dipisahkan untuk
aktivitas-aktivitas yang bersifat bisni. Digunakan sebagai pendukung dari expendable
funds.
Persamaan Akuntansi Dana
Dalam akuntansi dana dikenal dnegan persamaan akuntansi
sebagai berikut :
Persamaan tersebut tentu saja berbeda dengan persamaan
akuntansi yang kita kenal pada akuntansi keuangan yang digunakan dalam
perusahaan komersial yang berupa :
Disini terdapat perbedaan yang mendasar antar ekuitas
dana dan ekuitas. Di perusahaan selisih antara aktiva dan utang adalah ekuitas
yang menunjukan adanya kepemilikan pada perusahaan tersebut oleh pemegang
sahamnya. Sementara itu, di organisasi sektor publik, ekuitas dana tidak
menunjukan adanya kepemilikan siapapun karena memang tidak
ada kepemilikan individu dalam suatu organisasi sektor publik.
Basis Akuntansi dan Fokus Pengukuran
Dalam akuntansi dana dikenal istilah basis akuntansi dan
fokus pengukuran . basisi akuntansi menentukan kapan transaksi dan peristiwa
yang terjadi diakui. Contoh, bila organisasi mengadopsi basis akrual penuh,
transaksi diakui ketika transaksi tersebut memiliki dampak ekonomi yang
subtantif. Kalau yang diadopsi adalah basis kas, transaksi diakui kalau kas
yang berhubungan dengan transaksi tersebut diterima atau dibayarkan.
Fokus pengukukurana dari suatu entitas akuntansi
menentukan apa yang akan dilaporkan , dengan kata lain jenis aktiva dan
kewajiban apa saja yang diakui secara akuntansi dan di laporkan dalam neraca.
Konsep basis akuntansi dan fokus pengukuran ini berhubungan erat dan pemilihan
salah satu akan mengimplikasikan pemilihan yang lain. Contoh kalau basis kas
yang dipilih, maka fokus pengukurannya juga atas kas saja, sehingga implikasinya
hanya aktiva lancar kas yang di laporkan dalam neraca. Perubahan dalam aktiva
tetap dan kewajiban jangka panjang tidak diakui. Misalnya sebuah organisasi
membeli kendaraan seharga Rp.200 juta, jurnal yang terjadi kalau menggunakan
basis kas dengan fokus pengukuran kas jangka pendek adalah.
Belanja kendaraan 200.000.000
Kas 200.000.000
Dengan cara tersebuut pemerintah tidak akan melaporkan
kendaraan sebagai aktiva di neracanya. Pemerintah akan mencatat baik kenaikan
maupun penurunan kas di laporan Pendapatan dan Belanja ( fund’s statement of
revenues and expenditure ) atau laporan yang sebanding yang menjelaskan
perubahan dlaam saldo dana. Dampaknya, kendaraan akan dibebankan seluruhnya
pada waktu dibeli. Yang nantinya akan ditutup ke ekuitas dana ( fund balance).
Jika suatu entitas mengadopsi basis akrual penuh seperti
diharuskan untuk perusahaan, maka fokus pengukurannya biasanya meliputi smeua
sumber daya ekonomi dan neracanya akan melaporkan semua aktiva dan kewajiban,
baik lancar maupun tidak lancar.perubahan dalam aktiva tetap bersih dan
kewajiban jangka panjang diakui sebagai pendapatan atau beban. Misalnya, sebuah
organisasi membeli kendaraan seharga Rp 200 juta, jurnal yang terjadi kalau
menggunakan basis akrual penuh adalah:
Kendaraan 200.000.000
Kas 200.000.000
Di banyak lingkungan pemerintahan, basis ekuntansi dan
fokus pengukuran menjadi permasalah tersendiri yang sering kali menjadi
perdebatan. Hal tersebut muncul karena banyak entitas pemerintahan yang
menggunakan anggaran dengan berbasis kas sehingga dibutuhkan data realisasi
anggaran yang berbasis kas pula. Dalam konteks tersebut, dikembangkanlah basis
akuntansi berupa basis kas yang akan menghasilkan informasi yang
bersifat jangka pendek. Permaslahan muncul karena entitas tersebut juga
dituntut untuk menyusun neraca yang juga menyajikan informsi yang bersifat
jangka panjang ( aktiva tetap dan utang jangka panjang). Dengan kata lain.
Dalam lingkungan pemerintahan seperti itu, ada tuntutan untuk menggunakan basis
kas dengan fokus pengukuran jangka panjang. Dari sinilah berkembang basis
akuntansi yang disebut dengan basis kas yang dimodifikasi ( cash modified
basis).
Dengan basis kas yang dimodifikasi tersebut, transaksi
pembelian kendaraan senilai Rp. 200 juta akan dicatat dalam dua kali
penjurnalan, yaitu :
(1) Belanja
kendaraan 200.000.000
Kas 200.000.000
(2) Kendaraan 200.000.000
Kas 200.000.000
Jurnal kedua dilakukan untuk memenuhi tuntunan fokus
pengukuran jangka panjang.
Terlepas dari apakah suatu entitas melaporkan aktiva dan
kewajiban jangka panjang di neraca dananya, entitas tersebut harus melakukan
kontrol akuntansi atas aktiva dan kewajiban tersebut. Manajemen dan konstituen
lain mungkin ingin tahu dengan semua sumber daya dan kewajiban entitas tersebut
dan tidak hanya ingin tahu atas aktiva dan .
kewajiban yang ada di neraca saja, oleh karena itu,
entitas wajib membuat catatan akuntansi
atas aktiva dan kewajiban serta memasukan dalam laporan keuangan suatu skedul
yang tidak hanya menyatakan mengenai aktiva dan kewajiban tersebut namun juga
menunjukan perubahannya dalam tahun tersebut.
4. Akuntansi
Kas
Penerapan
akuntansi kas, pendapatan dicatat pada saat kas diterima dan pengeluaran
dicatat pada saat kas dikeluarkan. Kelebihan cash basis adalah
mencerminkan pengeluaran yang riil, actual, dan objektif. Namun, GAAP tidak
membenarkan pencatatan dengan dasar kas karena tidak dapat mencerminkan kinerja
yang sesungguhnya. Dengan cash basis tingkat efisiensi dan
efektifitas suatu kegiatan, program, aktivitas tidak dapat diukut dengan baik.
Sebagai contoh,
penerimaan kas dari pinjaman akan dicatat sebagai pendapatan (revenue)
bukan utang. Untuk mengoreksi hal tersebut kebanyakan sistem akuntansi kas
tidak hanya mengakui kas saja tapi juga mengakui aktiva dan utang yang timbul
sebelum terjadi transaksi kas. Namun, koreksi semacam ini tidak dapat mengubah
kenyataan setiap waktu,obligasi yang beredar dalam bentuk kontrak atau order
pembelian yang dikeluarkan tidak tampak pada catatan akuntansi. Konsekuensinya
adalah saldo yang tercatat akan dicatat overstated. Hal tersebut dapat
mengakibtkan pemborosan anggaran.
5. Akuntansi akrual
Akuntansi
akrual dianggap lebih baik daripada akuntansi kas. Teknik akuntansi akrual
diyakini dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih dapat dipercaya,
akurat, komprehensif, dan relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, social,
politik.
Basis akrual diterapkan agak berbeda antara
properiority fund (full accrual) dan governments fund (modified
accrual) karena biaya (expense) diukur dalam properiority
fund, sedangkan expendituredifokuskan pada general
fund.
Expense adalah jumlah
sumber daya yang dikonsumsi selama periode akuntansi. Expenditure adalah
jumlah kas yang dikeluarkan dan atau dialokasikan selama periode akuntansi.
Karena governments fundtidak memiliki catatan modal dan utang
(dicatat dan dikategorikan dalam aktiva tetap dan utang jangka panjang), expenditure
yang diukur, bukan expense.
Berbeda dengan governments fund, yang menjadi
kepenting-an properiority fund dan juga organisasi bisnis
adalah net income. Full accrual accounting digunakan
untuk mencatat revenue ketika diperoleh (earned) dan biaya (expense)
pada saat terjadi (incurred). Dengan kata lain, biaya
dicatat ketika utang terjadi tanpa memandang kapan pembayaran dilakukan.
Pada governmental fund, hendaknya digunakan modified
accrual basis. Expenditure di – accrued tetapirevenue dicatat
berdasarkan cash basis yaitu pada saat diterima bukan pada saat diperoleh.
Pendapatan seperti PPN, PPh, dan fee retribusi dihitung pada saat kasnya. Salah
satu pengecualian adalah property tax (PBB) yang diaccrued karena
jumlahnya dapat diestimasi secara lebih pasti.
Pengaplikasian accrual basis dalam
akuntansi sektor publik pada dasarnya adalah untuk menentukancost of service dan charging
of service yaitu untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan pelayanan public serta penentuan harga pelayanan yang dibebankan
ke publik. Hal ini berbeda dengan tujuan pengaplikasian accrual basis dalam
sektor swasta yang dapat digunakan untuk mengetahui dan membandingkan besarnya
biaya terhadap pendapatan (proper matching cost against revenue).
Perbedaan ini disebabkan karenan pada sektor swasta orientasi lebih difokuskan
pada usaha untuk memaksimumkan laba (profit oriented) sedangkan pada
sektor publik orientasi difokuskan pada optimalisasi pelayanan publik (public
service oriented).
Sumber :
Mardiasmo (2009) “Akuntansi Sektor Publik” Ed. IV, Yogyakarta : C.V Andi Offset
3 komentar:
Selamat siang,
Apakah Anda memerlukan pinjaman pribadi atau bisnis tanpa tekanan dan dengan persetujuan cepat ?, kami di Global Finance dapat memberi Anda pinjaman asli untuk memenuhi kebutuhan Anda.
Proses kami meliputi;
* MINAT BUNGA RENDAH !!
* PENJUALAN PINJAMAN CEPAT !!
* PENGOLAHAN BEBAS MUDAH DAN STRES.
* DIJAMIN HARI YANG SAMA TRANSFER !!
* 100% TEPERCAYA DAN GENUINE !!
Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut tentang penawaran pinjaman dan kami akan mengakhiri masalah keuangan Anda
Hubungi kami melalui:
EMAIL: sarahharvey@myglobalfinancefund.com
Selamat siang,
Apakah Anda memerlukan pinjaman pribadi atau bisnis tanpa tekanan dan dengan persetujuan cepat ?, kami di Global Finance dapat memberi Anda pinjaman asli untuk memenuhi kebutuhan Anda.
Proses kami meliputi;
* MINAT BUNGA RENDAH !!
* PENJUALAN PINJAMAN CEPAT !!
* PENGOLAHAN BEBAS MUDAH DAN STRES.
* DIJAMIN HARI YANG SAMA TRANSFER !!
* 100% TEPERCAYA DAN GENUINE !!
Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut tentang penawaran pinjaman dan kami akan mengakhiri masalah keuangan Anda
Hubungi kami melalui:
EMAIL: sarahharvey@myglobalfinancefund.com
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Posting Komentar