Hy, Welcome To My Blog . .
wish can give more knowledge for all of you

Jumat, 29 November 2013

Etika Profesi Akuntansi

KEPEDULIAN PELAKU BISNIS TERHADAP ETIKA

Etika merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap pelaku bisnis, karena etika mampu mengatur sikap yang positif dalam bekerja. Sebagai contoh kepedulian pelaku bisnis terhadap etika yaitu bekerja dengan jujur, bertanggung jawab, dan bermoral positif. Ketiga etika tersebut  akan mengarahkan kepada hasil kerja yang optimal. Optimal disini diartikan sebagai pencapaian hasil kerja sesuai dengan etika-etika yang ada dan selanjutnya mampu memberi dampak positif bagi pelaku bisnis baik pribadi maupun yang ada kaitannya dengan masyarakat. Dampak positif terhadap terhadap pribadi yaitu adanya rasa tenang dan puas karena mampu bekerja dengan jujur dan adil. Sedangkan dampak dalam masyarakat yaitu pelaku bisnis akan bisa lebih dipercaya dan dihormati oleh masyarakat atas sikap kerja yang dimilikinya.
Selain itu, dalam menunjukkan kepedulian terhadap etika juga dapat diwujudkan dengan beberapa hal berikut ini :
1.     Pengendalian diri : pelaku bisnis harus mampu mengendalikan diri agar tidak mencari keuntungan dengan jalan yang curang.
2.  Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility) : pelaku bisnis dalam menjalankan tugas harus memikirkan pula kepentingan masyarakat. Tidak boleh bertindak atau menentukan kebijakan yang justru merugikan masyarakat.
3.     Mempertahankan jati diri dan tidak mudah terombang-ambing : komitmen yang tinggi dari pelaku bisnis terhadap pekerjaannya harus kuat sehingga tidak mudah terpengaruh oleh pihak-pihak tertentu yang mencari keuntungan pribadi.
4.  Menciptakan persaingan yang sehat : dunia bisnis memang erat sekali dengan persaingan dan bagi pelaku bisnis yang memiliki etika harus mampu mengahadapi persaingan tersebut dengan cara yang sehat, tidak boleh menempuh jalan curang untuk demi menjatuhkan pesaing.
5.  Menerapkan konsep “pengembangan berkelanjutan” : pelaku bisnis harus mampu berfikir “going concern”  karena keberhasilan suatu usaha tidak hanya dilihat saat ini tetapi harus tetap dijaga dan dikembangkan secara terus menerus.
6.    Menghindari sifat 5K (katabelece, kongkalikong, koneksi, kolusi dan komisi) : kelima sifat tersebut hanya akan membawa pelaku bisnis dalam kehancuran karena sifat-sifat tersebut merugikan diri sendiri dan orang lain, contohnya korupsi.

7.     Mampu menyatakan kejujuran : kejujuran merupakan salah satu kunci sukses dalam berbisnis. Sebagai contoh, seorang auditor harus berani menyampaikan pendapatnya sesuai hasil yang telah diauditnya tanpa ada unsur manipulasi data (dalam hal adalah hasil dari data yang diaudit).

Etika Profesi Akuntansi

PRINSIP – PRINSIP ETIKA

Prinsip etika merupakan aturan atau pedoman yang seharusnya dilaksanakan dalam beraktivitas, baik dalam dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari. Karena dengan adanya prinsip-prinsip tersebut perilaku masyarakat bisa lebih terarah.
Berikut ini merupakan contoh prinsip-prinsip etika :
  1.       Prinsip Tanggung jawab : sebagai seorang profesional dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan  sudah seharusnya didasari dengan sikap tanggung jawab. Mereka dituntut memiliki sikap tanggung jawab baik terhadap cara kerjanya maupun hasil dari pekerjaannya. Pertama, Mereka harus mampu bertanggung jawab selama menjalankan tugas yang disesuaikan juga dengan aturan moral. Kedua, sebagai profesional dituntut mempertanggung jawabkan juga hasil kerjanya tersebut.
  2.      Prinsip Keadilan : prinsip ini berarti dalam melaksanakan tugas tidak boleh ada unsur diskriminasi, dan harus adil. Pelayanan harus diterapkan secara adil tanpa merugikan pihak lain dan tidak membeda-beda kan dalam memberikan pelayanan. Sebagai contoh penerapan prinsip adil ini yaitu pelayanan dengan sistem antrian, bagi yang antri lebi awal dia lah yang mendapakatkan pelayanan pertama. Prinsip ini sangat penting diterapkan dalam semua bidang,  karena dengan prinsip ini memungkinkan adanya kesinambungan antara kepercayaan masyarakat dengan pelaksana tugas yang dampaknya positif.
  3.      Prinsip Otonomi : prinsip ini menggambarkan kebebasan yang berhak dimiliki oleh pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatannya tanpa ada pihak luar yang ikut campur. Seperti misalnya otonomi daaerah, pemerintah daerah mempunyai hak dalam mengatur daerahnya sendiri serta menentukan kebijakan tanpa ikut campur dari pemerintah pusat. Meskipun ada kebebasan tersebut, pemerintah pusat wajib menjaga dan mengawasi sistem otonomi daerah tersebut supaya tetap berjalan sesuai peraturan.
  4.       Prinsip Integritas Yang Tinggi : Dengan menjalankan ketiga prinsip diatas, pelaku profesi sudah menunjukkan dirinya memiliki integritas. Integritas penting kaitanya dengan nama baik atau citra pelaku profesi dimata umum. Integritas juga dapat ditunjukkan dengan cara kerja yang disesuaikan atas ketentuan moral yang tidak  menjatuhkan martabat atau citra pelaku profesi. Sebagai contoh anggota penegak hukum tidak boleh menerima suap maupun korupsi, karena hal itu dapat mencoreng nama baiknya dimata masyarakat. Sehingga integritas penting dijaga agar profesi nya tidak hancur karena sikap moral yang merugikan.



Jumat, 01 November 2013

Tugas Etika Profesi Akuntansi

Softskill merupakan kemampuan individu yang tidak tampak secara fisik namun ada dalam diri masing-masing individu. Kemampuan tersebut dapat mengatur pola fikir, tingkah laku, serta ucapan seseorang. Softskill dibagi menjadi dua macam, yaitu softskill personal dan softskill interpersonal. Pengertian softskill personal ialah kemampuan seseorang dalam mengatur dirinya sendiri, seperti mengatur pola fikir dan emosi sendiri. Sedangkan softskill interpersonal ialah kemampuan seseorang yang berkaitan dengan individu lain seperti kemampuan komunikasi dan kemampuan membangun relasi.
Salah satu softskill yang penting dimiliki oleh seseorang yaitu jujur. Jujur berarti mampu dan berani berkata yang sebenarnya dan bertindak sesuai dengan aturan yang ada (tidak curang). Dalam dunia kerja jujur sangat lah penting karena kejujuran merupakan kunci kepercayaan dari pihak lain atau relasi kerja. Berbekal kejujuran, seseorang akan dipercaya oleh orang lain yang besar kemungkinannya dapat membantu meningkatkan pekerjaan seseorang yang memiliki kejujuran tinggi tersebut. Sebagai contoh yaitu : 
1. seorang akuntan dalam menyusunan laporan keuangan harus sesuai dengan bukti-bukti transaksi                   yang jelas.

2. Seorang auditor harus berani memberi opini yang sebenarnya atas laporan yang telah diaudit nya.